Senin, 23 November 2015

PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).. WASPADA!!!!!!!!!!

Penyakit Mulut dan Kuku??? WASPADALAH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Penyakit ini disebabkan oleh Aphthovirus dari keluarga Picornaviridae yang berukuran sangat kecil yaitu sekitar 20 milimikron. Ada 7 serotipe virus PMK yaitu: tipe A, O, C, SAT 1,SAT 2, SAT 3 dan tipe Asia 1. Di Indonesia pernah terjadi wabah PMK akibat adanya tipe O11. Virus PMK sangat labil, antigenitasnya cepat dan mudah berubah. Virus PMK dapat bertahan lama pada darah, sumsum tulang, kelenjar limfa dan semen, juga dapat bertahan lama pada bahan yang mengandung protein; tahan kekeringan dan tahan dingin
 Hasil gambar untuk penyakit mulut dan kuku ternak                Hasil gambar untuk penyakit mulut dan kuku ternak
Kerugian akibat penyakit ini adalah susutnya berat badan, turunnya produksi susu, kelambatan pertumbuhan, kehilangan energi, kemerosotan harga jual. Penyebab dari penyakit ini adalah virus.

Keganasan virus tergantung dari umur hewan dan adaptasi ke suatu jenis hewan. Virus akan tahan berbulan-bulan pada jaringan seperti darah, sumsum, limfa. Sedangkan pada jaringan daging virus cepat mati karena cepat mengalami pengasaman.
Virus tidak tahan terhadap pH asam dan alkalis, panas, sinar ultraviolet dan beberapa zat kimia dan desinfektan.

Virus dapat tahan berbulan –bulan pada bahan yang mengandung protein, tahan kekeringan dan dingin.Masa inkubasi 14 hari, penyebaran lewat kontak dengan hewan penderita, sekresi, atau lewat susu, daging. Penularan biasanya melalui alat pernafasan dan alat pencernaan.

Gejala penyakit menyerang adalah tubuh lesu, suhu tubuh mencapai 41 celcius, nafsu makan berkurang, enggan berdiri, penyusutan berat badan, penurunan produksi susu.
Tanda-tanda khas : lepuh-lepuh berupa penonjolan bulat yang berisi cairan seperti limfa. Lepuh primer mulai terlihat 1-5 hari setelah infeksi dapat tersebar di ruang mulut, terutama lidah sebelah atas, bibir sebelah dalam, gusi, selaput lendir mata.
Luka-luka pada kaki menyebabkan hewan enggan berdiridan kuku dapat terlepas, sedang luka pada lidah menyebabkan hewan enggan makan.

Gangguan lainnya : gangguan pernafasan kronis, infeksi kronis pada kuku.
Kelainan yang terjadi pasca kematian terjadi lepuh pada bagian perut, mulut dan bisa terjadi kelainan pada jantung.

Cara pencegahannya adalah dengan memberikan vaksinasi secara berkala ada hewan ternak. Vaksinasi akan memberi kekebalan pada hewan ternak selama 4 bulan -1 tahun. Dianjurkan bagi peternak untuk menyediakan alokasi dana untuk pengobatan ternak.
Lebih baik mencegah penyakit datang daripada harus menanggung kerugian yang sangat besar jika penyakit sudah menyerang dan mengakibatkan kematian.

refferensi
Anonim.1998.Pedoman Pengendalian Penyakit Hewan Menular.Departemen Pertanian Direktorat Jendral Peternakan, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Hewan:Jakarta
Anonim1., 2008. Penyakit Mulut dan Kuku. http://www.vet-klinik.com/Penyakit-mulut-dan-kuku.html. Diakses tanggal 16 Februari 2015
Anonim2., 2009. Leaflet PMK. Departemen Pertanian. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Direktorat Kesehatan Hewan. Kesiagaan Darurat PMK (Emergency Center for FMD). http://images.fmdfreeindonesia.multiply.com. Diakses tanggal 16 Februari 2015
Anonim3. 2013. Epidemiologi. http://www.scribd.com/doc/13513/EPIDEMIOLOGI. diakses tanggal 18 Maret 2014. Diakses tanggal 16 Februari 2015
Iwan., 2005. Deteksi Antibodi Newcastle Disease pada Itik Bali Menggunakan Metode ELISA dan Western Blotting. Jurnal Veterinary. Fak. Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. http://www.jvetunud.com/archives/98. Diakses tanggal 16 Februari 2015
Permentan_51_Tahun_2013_Pembawa_Penyakit_Mulut_Kuku.pdf. Diakses tanggal 16 Februari 2015
Soeharsono.2005. Zoonosis Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia. Yogyakarta; Kaninus

Perkiraan Dampak Ekonomi Penyakit Porcine Reproductive and Respiratory Sydrome (PRRS) di Sumatera Utara

  Perkiraan Dampak Ekonomi Penyakit   Porcine Reproductive and Respiratory Sydrome (PRRS) di Sumatera Utara   Oleh : Iyan Kurniaw...