Selasa, 24 November 2015

PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).. WASPADA!!!!!!!!!!

Penyakit Mulut dan Kuku??? WASPADALAH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Penyakit ini disebabkan oleh Aphthovirus dari keluarga Picornaviridae yang berukuran sangat kecil yaitu sekitar 20 milimikron. Ada 7 serotipe virus PMK yaitu: tipe A, O, C, SAT 1,SAT 2, SAT 3 dan tipe Asia 1. Di Indonesia pernah terjadi wabah PMK akibat adanya tipe O11. Virus PMK sangat labil, antigenitasnya cepat dan mudah berubah. Virus PMK dapat bertahan lama pada darah, sumsum tulang, kelenjar limfa dan semen, juga dapat bertahan lama pada bahan yang mengandung protein; tahan kekeringan dan tahan dingin
 Hasil gambar untuk penyakit mulut dan kuku ternak                Hasil gambar untuk penyakit mulut dan kuku ternak
Kerugian akibat penyakit ini adalah susutnya berat badan, turunnya produksi susu, kelambatan pertumbuhan, kehilangan energi, kemerosotan harga jual. Penyebab dari penyakit ini adalah virus.

Keganasan virus tergantung dari umur hewan dan adaptasi ke suatu jenis hewan. Virus akan tahan berbulan-bulan pada jaringan seperti darah, sumsum, limfa. Sedangkan pada jaringan daging virus cepat mati karena cepat mengalami pengasaman.
Virus tidak tahan terhadap pH asam dan alkalis, panas, sinar ultraviolet dan beberapa zat kimia dan desinfektan.

Virus dapat tahan berbulan –bulan pada bahan yang mengandung protein, tahan kekeringan dan dingin.Masa inkubasi 14 hari, penyebaran lewat kontak dengan hewan penderita, sekresi, atau lewat susu, daging. Penularan biasanya melalui alat pernafasan dan alat pencernaan.

Gejala penyakit menyerang adalah tubuh lesu, suhu tubuh mencapai 41 celcius, nafsu makan berkurang, enggan berdiri, penyusutan berat badan, penurunan produksi susu.
Tanda-tanda khas : lepuh-lepuh berupa penonjolan bulat yang berisi cairan seperti limfa. Lepuh primer mulai terlihat 1-5 hari setelah infeksi dapat tersebar di ruang mulut, terutama lidah sebelah atas, bibir sebelah dalam, gusi, selaput lendir mata.
Luka-luka pada kaki menyebabkan hewan enggan berdiridan kuku dapat terlepas, sedang luka pada lidah menyebabkan hewan enggan makan.

Gangguan lainnya : gangguan pernafasan kronis, infeksi kronis pada kuku.
Kelainan yang terjadi pasca kematian terjadi lepuh pada bagian perut, mulut dan bisa terjadi kelainan pada jantung.

Cara pencegahannya adalah dengan memberikan vaksinasi secara berkala ada hewan ternak. Vaksinasi akan memberi kekebalan pada hewan ternak selama 4 bulan -1 tahun. Dianjurkan bagi peternak untuk menyediakan alokasi dana untuk pengobatan ternak.
Lebih baik mencegah penyakit datang daripada harus menanggung kerugian yang sangat besar jika penyakit sudah menyerang dan mengakibatkan kematian.

refferensi
Anonim.1998.Pedoman Pengendalian Penyakit Hewan Menular.Departemen Pertanian Direktorat Jendral Peternakan, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Hewan:Jakarta
Anonim1., 2008. Penyakit Mulut dan Kuku. http://www.vet-klinik.com/Penyakit-mulut-dan-kuku.html. Diakses tanggal 16 Februari 2015
Anonim2., 2009. Leaflet PMK. Departemen Pertanian. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Direktorat Kesehatan Hewan. Kesiagaan Darurat PMK (Emergency Center for FMD). http://images.fmdfreeindonesia.multiply.com. Diakses tanggal 16 Februari 2015
Anonim3. 2013. Epidemiologi. http://www.scribd.com/doc/13513/EPIDEMIOLOGI. diakses tanggal 18 Maret 2014. Diakses tanggal 16 Februari 2015
Iwan., 2005. Deteksi Antibodi Newcastle Disease pada Itik Bali Menggunakan Metode ELISA dan Western Blotting. Jurnal Veterinary. Fak. Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. http://www.jvetunud.com/archives/98. Diakses tanggal 16 Februari 2015
Permentan_51_Tahun_2013_Pembawa_Penyakit_Mulut_Kuku.pdf. Diakses tanggal 16 Februari 2015
Soeharsono.2005. Zoonosis Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia. Yogyakarta; Kaninus

Selasa, 15 September 2015

Apa dan Bagaimana Toxoplasmosis Itu?



Apa dan Bagaimana Toxoplasmosis Itu?

Apa itu Toxoplasmosis?
Toxoplasmosis atau sering hanya disebut penyakit toxo merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Toxoplasma gondii adalah hewan bersel satu yang sering juga disebut protozoa. Toxoplasma merupakan parasit yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. Jadi Toxoplasma bukan virus, melainkan parasit.

Toxoplasmosis adalah nama penyakit pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Toxoplasmosis dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Apa saja yang dapat menularkan toxoplasmosis?
Semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi dan menularkan toxoplasma kepada manusia. Hewan yang sering berada di sekitar manusia seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, kucing, ayam, burung, babi dll juga dapat terinfeksi toxoplasma. Satwa liar seperti musang, harimau, anjing hutan, dll juga dapat terinfeksi toxoplasma.

Bagaimanakah Gejalanya?
A. Pada kucing  
Tergantung dimana kista berada dalam jaringan tubuh.
Misalnya,
* pada paru-paru Gejala radang paru-paru (pneumonia), batuk, sesak nafas
* pada hati Tampak gejala icterus
* pada otak  Kejang-kejang
* pada mata Uvitis

* pada usus  Diare
 
B. Pada anjing
Sering terjadi kelemahan dari otot-otot, di samping adanya pembengkakan kelenjar-kelenjar pertahanan karena kista Toxoplasma gondii banyak terdapat pada jaringan urat daging yang banyak persyarafan sehingga kadang-kadang anjing yang bersangkutan memperlihatkan kejang-kejang. 
Penyakit Toksoplasmosis dapat menyebabkan keguguran, kelainan janin/kematian janin baik pada manusia maupun pada hewan potong. Di samping itu,Toksoplasmosis juga dapat menyebabkan kematian pada penderita penyakit Immunosupressive
C. Pada Manusia
Gejala penyakit Toksoplasmosis pada wanita antara lain dapat menyebabkan keguguran pada kehamilan muda, kelainan atau kematian janin. Disamping itu, gejala klinis yang sering ditemukan yaitu adanya retinocorioditis pada mata yang bisa menyebabkan kebutaan dan gejala lymphadenitis.

Bagaimana Toxoplasmosis Menular ke Manusia?
Pada prinsipnya penularan toxoplasma terjadi jika manusia "memakan/menelan" toxoplasma dalam keadaaan hidup. Terdapat 3 bentuk toxoplasma yang dimaksud, yaitu berupa Bradizoit (Bradyzoite atau tissue cyst), Takizoit (Tachyzoite), dan kista/telur toxoplasma (Oocyst).
Cara penularannya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.    Merupakan penularan terbanyak, yaitu manusia memakan daging yang mengandung toxoplasma hidup.
Maksudnya : Manusia tertular toxoplasma akibat memakan daging mentah atau daging setengah matang atau daging yang tidak dimasak dengan sempurna, dimana daging tersebut mengandung Toxoplasma. Untuk mencegah hal ini maka masaklah daging dengan sempurna, minimal dengan suhu 70 derajat celcius.
2.    Manusia tanpa sengaja menelan/memakan Telur/ Kista Toxoplasma
Contohnya: manusia memakan buah-buahan atau sayuran TANPA DICUCI dengan bersih, dimana pada buah-buahan atau sayuran tersebut menempel telur toxoplasma (biasa disebut kista toxoplasma).
Pencegahannya ?
Penyuluhan tentang perlunya meningkatkan kesehatan lingkungan dan personal hygiene terutama tentang:
Benar-benar memasak semua daging (daging beku selama beberapa hari juga mengurangi kemungkinan Toxoplasma).
  Mencuci tangan dan peralatan dengan benar setelah menyentuh daging mentah.
  Cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi
  Jangan minum susu yang tidak dipasteurisasi atau minum air mentah.
  Beri makan kucing dengan makanan yang dimasak dengan matang.
  Taruh kotak pasir kotoran kucing di luar ruangan saat tidak digunakan.

Pengobatan?
Toxoplasmosis dapat diobati dengan :
Sulfadiazine, Pyremethamine,  Asam Folat, Spiramicin dan Rofamicin

PERAN CORPORATE UNIVERSITY DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI BADAN KARANTINA INDONESIA MELALUI PPSDMKHIT

  PERAN CORPORATE UNIVERSITY DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI BADAN KARANTINA INDONESIA MELALUI PPSDMKHIT   Iyan Kurniaw...